“Kenapa Lo
masih betah gitu sih sendiri? Gak pengen cari cowok apah?”
“Kamu udah
cukup umur, kenapa gak nikah-nikah?”
“Mau sampe
kapan sendiri, Re?”
“Rereeeee…!!
Gue udah punya anak dua nih, Lo kapan nyusul?”
And MUCH MUCH MUCH MOOOOORE…!!
Gue gak bilang bosen, tapi kadang
pertanyaan-pertanyaan itu juga yang Gue coba untuk hindari. Dikawinan, dirumah
temen yang punya 2 anak dan kebetulan ada nyokapnya yang lagi ngasuh 2 anaknya
itu yang wondering kenapa Gue gak pernah bawa laki maen kerumah mereka, bahkan
keluarga Gue (kecuali Lina) udah mulai rebek sendiri, nginget usia Gue taun ini
udeh di 28 tahun. What was happening with them all. Gak abis pikir Gueh. Well..
selama Gue ngerasa mereka hanya pengen liat Gue bahagia seperti pasangan yang
sudah menikah lainnya, I’M SO OKHAY.. :D
Kadang ada pertanyaan juga yang penasaran,
TIPE pria macam apa yang ngebuat Gue hampir gak pernah terlihat dengan
laki-laki. Gue mauuuu banget jawab, Gue gak punya tipe. Tapi selalu endingnya
seperti ini.. ;
Me :
“Gue sebenernya ga ada tipe yang gimana
banget, ASAL Dia seiman, laki-laki,
bisa jadi imam atau pemimpin Gue buat dunia & akhirat, pekerja keras,
sayang nyokapnya -> yang menurut Gue pun akan sayang dengan nyokap Gue,
tidak hanya menikahi Gue, tetapi bisa “menikahi” keluarga Gue, cukup berpikiran
terbuka dengan membiarkan Gue memiliki karir Gue sendiri.”
*mata mengawang-awang membayangkan kehidupan
pernikahan sesuai kalimat Gue tadi*
Dan dari panjangnya kalimat Gue barusan,
temen Gue seperti pengen ngelempar asbak ke jidat Gue sambil bilang ;
Fellas :
“SETAAAN..!! itu dah berarti tipe laki Lo
nanti, jadi jangan bilang LO GAK PUNYA TIPE..!!” *mereka emosi, sedangkan Gue
cuma nyengir dan berkata IYA JUGA SIH* HEHEHEHEHE…
Hidup itu pilihan. Pilihan Lo
untuk tetap membenci dan menyesali orang yang pernah ada dihidup Lo atau
pilihan Lo untuk tetap keep semua kenangan baik dan indah yang pernah Lo lalui
berdua. Dan Gue memilih untuk ngebuang semua rasa sakit dan kecewa Gue akan
semua orang yang pernah hadir di hidup Gue. Gue memilih untuk belajar dari
semua kejadian maupun orang yang datang dan pergi di kehidupan Gue, dengan
itulah Gue bisa sedikit belajar tentang ilmu IKHLAS.
I was with some special person in my life,
beberapa dari mereka hanya dekat sebagai teman yang SPECIAL dan sisanya, Gue
pernah punya cerita bersama mereka. *senyum-senyum nostalgila*.
·
MY SMART
MATURE MAN
DEWASA dan
PINTAR adalah 2 kata yang Gue punya untuk pria pertama ini, Dia mengajari Gue
BANYAK hal dalam hidup Gue, dan dengan masa kecil Gue yang menurut Gue ga
terlalu banyak mendapat apresiasi atas prestasi yang Gue miliki, atau apapun
yang Gue lakukan, Dia bisa kasih itu semua. Sebutlah Gue haus pujian, even ini Gue
jadikan pemicu Gue untuk menjadi lebih baik. Dia adalah orang lain pertama yang
mengajarkan Gue untuk menjadi seorang WANITA BAIK, dengan mengurangi (tanpa
melarang) bicara kasar, menyemangati Gue untuk bisa berpendidikan tinggi,
mencapai cita-cita Gue untuk bisa kuliah Kedokteran, Komunikasi dan atau PsikoLogi,
menjadi Wanita Sukses dalam Berkarir. Dia pernah bilang ke Gue :
Him :
“Rere.. Lo harus sukses. Gue yakin banget
Lo BISA, karna Gue tau Lo berbakat, walaupun Gue tau Malesnya Lo luar biasa
untuk belajar. Gue juga ikut bangga kalo someday Gue denger, perempuan yang
pernah sama Gue, sekarang Dia SUKSES”.
Sampai saat ini kita masih berteman, meskipun
jarang berkomunikasi, kita masih saling dukung dalam karir. Dan masih sampai
terakhir Gue berkomunikasi sama Dia, Dia masih pemberi saran dan pemuji
terfavorit Gue. Gue bukan pecinta pujian LEBAY dan risih didenger, Gue pecinta
pujian spontan dan tulus apa adanya *kok kayak lagu*. Saat sama Dia, Gue bisa
bercerita tentang pekerjaan Gue yang gak dengan semua orang bisa Gue certain,
some of them Look and sounds so bored with what I said, tapi Dia beda, Dia
pendengar yang baik (walaupun terkadang celetukannya minta dilempar asbak) dan
setelah bercerita, Dia memberi Gue respon positif dan saran membangun, juga
pertanyaan yang membuat Gue belajar lagi. Menurut Dia, kerjaan itu gak cuma
soal gaji gede, kerja pagi, pulang malem, akhir bulan miskin, awal bulan happy
mampus karena gajian. Tapi Lo harus bisa mikir, berkembang gak Lo disana? Apa
goal buat diri Lo dan goal buat perusahaan yang Lo tanganin?, tantangan apa
yang Lo hadapin?, apakah ini zona aman Lo? Dan lain-lain. Gue selalu seneng
dapet pertanyaan atau masukkan yang gak BIASA, dan saat Gue bicara sama Dia,
hati dan pikiran Gue berkata:
Me :
“Gue lebih pinter setalah bicara sama Lo,
Gue dilatih untuk gak cuma menjadi robot yang kerja dan kerja, tetapi berpikir
juga”. Well, Gue juga bangga pernah sama-sama Lo J.
·
MY ARMY
ΓΌ
He’s an
Arians. Dating an Arians is NEVER BORING.
Yup,
satu-satunya Pria BERSERAGAM di hidup Gue J even awalnya Gue gak pernah tau Dia
berseragam. Dia bilang, Dia tukang sapu. Sampe akhirnya Gue tau kalo Dia adalah
salah satu prajurit Negara tempat Gue tinggal.
Him :
“Gue gak mau perempuan jatuh cinta sama
seragam Gue dan bukan sama Gue”.
Dan saat itu juga Gue nyepLos..
Me :
“Sorry yah, Gue juga gak terobsesi punya
lelaki berseragam”.
(dengan
mengangkat dagu Gue tinggi-tinggi dan menutupi kekaguman Gue akan betapa
gagahnya Dia berseragam) okhay enough ngelamun babunya hahahaha..
Dia bukan lelaki romantis, tapi Gue
selalu seneng kalo kita lagi sama-sama, dimanapun dan kapanpun. Cuek
se-cuek-cuek-nya-cuek, bandel, tidak terlalu pintar tapi balik lagi, Gue selalu
betah bicara berlama-lama tentang kehidupan kami berdua. Salah satu temen sharing
terbaik yang Gue punya, dan satu-satunya orang yang bikin Gue penasaran soal
pekerjaannya. Gue buta banget masalah
pekerjaan yang Dia jalanin, karna yang Gue tau, orang-orang macam Dia ini,
hanya dipake pada saat PERANG saja. HAHAHAHA.. *ngakak karna menyadari betapa
begonia guah*. Dia juga bikin Gue salut bahkan terheran-heran, Dia ini BAIK nya
kelewatan, sampe pernah Gue bilang :
Me : “Hey, Baik sama Bego beda tipis Loh..” Dia
cuma ketawa dan nyautin dengan alasan
Him : “Gue gak tega, siapapun itu”.
Kami pernah memiliki cita-cita punya
keluarga mungil, dan Dia nyoba untuk ngebayangin Gue dengan sifat kerasnya Gue,
dengan kebiasaan Gue ngerokok, clubbing, juga bicara seenak perut Gue. Bisakah Gue
menjadi istri dari seorang tentara? kemuDian Dia gak yakin Gue bisa ngejalanin
rutinitas seperti istri-istri aparat Negara lainnya. Dan endingnya kita hanya
ngakak bareng sembari nyeruput kopi dan ngunyah indomie goreng kornet kita.
Penyesalan memang selalu dateng
belakangan, yang dateng duluan itu NIAT sama AMARAH. Sembilan tahun lalu, kita sadar
kita gak bisa jalan sama-sama lagi, ribut gede karna ego masing-masing, ngebuat
kita berdua mutusin untuk break. Gue keras, pun dengan Dia. Dan rasa kecewa yang
ngebuat kita harus jalanin hidup sendiri-sendiri sampai hari ini. Meskipun pisah
cukup lama, kita tetap berkomunikasi, dan merindukan obrolan ringan kita di
tukang nasgor pinggiran. Kita simpen rapet-rapet semua cerita indah yang kita
punya, dan buang semua keributan, caci maki saat kita bertengkar. Kita sadar,
kita gak bisa sama-sama lagi, tapi kita juga tau, ada hal yang ngebuat kita
tetap berhubungan baik sampai hari ini.
Him :
“Ade, Lo masih jadi perempuan pinter
favorit Gue, masih bisa ngebuat Gue speechless saat bicara sama Lo, itu semua
yang selalu ngebuat Gue stay sama Lo. Gue gak pernah bosen bicara berjam-jam di
warung kopi yang banyak nyamuk, bahkan berbicara di telpon sembari nahan
panasnya handphone Gue. Inget ya, Perempuan harus bisa jaga diri baik-baik,
jangan bandel ya Lo!!”
Me :
“You too.. Lo selalu jadi My ARMY Man.
Teman spesial dan Abang yang selalu ngebuat Gue ngerasa betah maen bareng sama Lo,
rasa aman dan nyaman selalu Lo punya buat Gue.”
·
MY RELIGIOUS
MAN
“Hiduplah
sesuai ajaran Nabi Muhammad SAW.”
Gue selalu mengidamkan Pria
muslim yang seiman sama Gue, yang mampu jadi Imam Gue di Dunia dan Akhirat. Dia
yang Gue sebut disini, tutur katanya lembut, pun dengan suaranya, nyaris semua
yang Dia bilang, Gue pasti gak bisa lawan, KARENA MEMANG BENAR. Gue selalu
belajar dari setiap orang yang deket sama Gue. Dengan Dia, Gue belajar banyak
hal tentang agama dan indahnya menjalankan semua yang Allah SWT perintahkan. Dia
tidak pernah memaksa Gue untuk menjadi seseorang yang bukan diri Gue, bahkan Dia
gak pernah memaksa Gue untuk berjilbab *even someday Gue pasti menutup aurat Gue,
PASTI*.
Dia yang Datar, Sopan, Pekerja
Keras, Sayang Orang Tua dan Keluarganya bener-bener bisa buat Gue berpikir “You are the one that I’m Looking for”. Dia
selalu mencintai tawa Gue, selalu mencari Gue disaat senggangnya. Dia yang
membuat Gue tertawa terbahak-bahak karena rasa cemburunya yang menurut Gue LUCU
*ketawa sendiri kalo inget dulu, okeh udahan ngelamun babunya*. Gue berhutang
banyak ilmu dari Dia, sampai kita sadar kalo kita udah gak bisa sama-sama lagi.
Dia yang memiliki Idealisme tinggi berbenturan dengan sifat Gue yang keras.
Hubungan kami nggak lama, Dia orang yang paling singkat ngisi hidup Gue.
Meskipun begitu, Gue selalu inget orang ini. Orang yang gak pernah bosen
ngingetin Gue untuk Sholat, orang yang mengajari Gue bagaimana cara menggunakan
teknoLogi, orang yang selalu ada setiap Gue butuh berkeluh kesah, dan orang
yang selalu bisa nampar Gue lewat kalimat-kalimatnya yang memang gak bisa Gue
sangkal dan Gue SALAH. Gue benci selalu menjadi salah, tapi setelahnya memang Gue
belajar banyaaaaaak banget dari apa yang Dia bilang. I thank him so much J.
Him : “Kamu
itu keras, Rere. Tapi kamu pintar, itu yang buat saya suka sama kamu. Kamu
selalu punya tempat spesial di hati saya, Re. Saya selalu sayang sama kamu.
Kebiasaan clubbingnya kurangin yah J” Ini kalimat terakhirnya buat Gue, dan masih Gue
denger sampai terakhir kami berkomunikasi beberapa bulan lalu.
Me :
“You too, u’re always be my white angel
while the red one are busy complaining about what I’ve done after u slap me
with ur magical words. Gue gak pernah menyesali semua waktu yang kita punya
sama-sama dulu J”.
·
MY KOREAN
CHEF
2012 Gue
pernah punya waktu 3 (tiga) Bulan stay di Seoul, Korea Selatan. Mas Beni dan
Irene adalah salah dua teman yang baik. Mereka berdua yang mengawali
keberangkatan Gue ke Korea dengan maksud dan tujuan tertentu.
Bulan
pertama Gue dan Irene dikirim ke Korea, kami belajar dan belajar bahasa sesuai
perintah Mas Beni. Kita bertiga pernah punya mimpi memiliki agen wisata Korea –
Bali – Korea J.
Bulan kedua, Mas Beni bilang; “sembari kalian belajar kehidupan disana,
dan belajar bahasa mereka, baiknya kalian cari kegiatan lain seperti kerja part
time atau jalan-jalan ke beberapa tempat wisata disana”.
Saran Mas Beni kita turuti.
Singkatnya, Gue diterima di salah satu South African Restaurant di area
Itaewon, kalo di Jakarta, mungkin Itaewon ini adalah Kemang nya Seoul,kalo di
Bali, Itaewon ini adalah Legian – Kuta nya Seoul J. Dua Bulan Gue
kerja disini sembari tetap menjalani rutinitas Gue belajar bahasa Korea.
Restaurant inilah yang mempertemukan Gue dengan Anak muda ini (6 tahun dibawah Gue)
berbakat dibidang music (he’s a drummer) dan Jago Masak (kebetulan Dia juga
kuliah yang jurusannya ga jauh-jauh dari kompor) hehehehe.
Cukup tinggi (dengan ukuran Gue
yang gak lebih dari 163cm), Putih (pasti, secara Dia orang asli sana), baik
(sebagai teman maupun partner kerja), dan guru masak buat Gue. Ketemuan pertama
Gue gak ada ketertarikan sama sekali sama anak ini, Too Young for me. Dan
kemakanlah Gue ama omongan Gue sendiri, Piting tresno jalaran suko kulino. Gak
tau deh tuh bener gak tulisan Jermannya gitu. Seringnya kami ketemu bikin Gue
suka sama anak ini, kerja bareng, masak bareng, ngerokok bareng sampe hangout
bareng dan akhirnya hangout berdua aja.
Dia terlalu Muda untuk bisa punya
saran baik buat Gue pemilik visa visitor yang gak seharusnya punya kerjaan
sampingan di Korea, atau Gue akan berurusan dengan hukum disana (sounds like
TKW gelap hahaha). Serunya hidup disana sempet ditunjukkannya ke Gue, gak sungkan
berbaur dengan semua teman-teman Gue se-kost disana yang notabene nya berasal
dari belahan dunia lain juga. We have such a wonderful 2 months. Tanpa
berkomitmen apa-apa, karena kami tau betul hubungan ini gak ada kelanjutan
ceritanya. Tapi kami tau, kami tertarik satu sama lain. Mungkin beberapa photo
sempet Gue upLoad di Facebook DULU, karena sekarang semua hilang (dengan
alasan-alasan tertentu) J. 2 bulan terakhir Gue di Korea, bisa
dibilang Gue sangat bahagia. Apa yang ngebuat Gue stuck sama lelaki ini,
entahlah. Tampan? Nggak juga, disana masih BUANYAAAK yang lebih tampan. Baik?
Banyak juga kok temen-temen Gue yang baik lainnya. Pintar? Yaa.. Dia pintar
gebuk drum, Dia pintar masak, dan Dia pintar bikin Gue senyum-senyum sendiri kalo
kita lagi kerja bareng di Kitchen. Tapi itu semua bukan hal yang bisa Gue
jadiin alasan kenapa kami sempet deket disana. Ada sesuatu dalam diri Dia yang
sampe sekarang Gue gak tau, kenapa dan bagaimana Gue bisa NANGIS di Incheon
Intl Airport sampe didalem pesawat, tiba di Kuala Lumpur, transit 2 jam dan
mendarat di Jakarta dengan Mata Kembung.
Him :
“Kartika, have a safe flight. You have to
learn Korean Language more when you arrive at Bali. I have an amazing 2 months
with u. Sharanghae Kartika J”.
Me :
“Sharanghae …….. J”
I will always Love this guy, I
think. Gue mencoba nyari jawaban setiap semua orang terdekat Gue bertanya ke Gue,
apa dan kenapa orang ini yang Lo pilih untuk masuk hitungan sebagai lawan jenis
spesial di hidup Gue, dan selalu Gue jawab ;
Me :
“Anak ini Baik dan Menyenangkan, mungkin
karena kami hanya punya waktu yang singkat, dan kami memilih untuk selalu
menyelipkan cerita menarik disetiap harinya”
·
MY MECHANIC
Balik dari
Korea Gue hanya sibuk kerja, kerja dan kerja. Killing my time at office, no
more clubbing, no more drinking but smoking hard (poor me). Sampe salah satu
teman lama Gue ngenalin Gue ke satu Pria yang bisa mecahin rekor Gue memiliki
hubungan dengan lawan jenis. 1 tahun 9 bulan. Pria muda yang berhasil membuat Gue
menghapus semua kenangan Korea, Jakarta dan lain-lain. Sedih sih, tapi Gue
menghormati hubungan yang kami miliki saat itu. Pria yang 4 tahun dibawah Gue
(lagi-lagi MUDA, ini bukan rencana Gue. Trust me) hahaha. Butuh waktu buat Gue
untuk bisa show up Dia ke social meDia Gue, Gue terlalu sibuk dengan pemikiran
orang tentang Gue kalo lagi-lagi ketauan semua temen-temen Gue yang punya mulut
baskom (haha kidding) kalo RERE SEKARANG PACARAN SAMA LAKI-LAKI DIBAWAH UMUR
(duuuh kok kayak pedopil) huhuhuhuhu.
Dia berhasil membuat Gue melupakan Demi Moore
dan Ashton Kutcher, Raffi Ahmad dan Yuni Shara dan pasangan-pasangan beda usia
lainnya (Wanita lebih tua dari si Pria). And I’m fall for him J.
Dia seorang yang pekerja keras.
Sebagai builder motor (that’s why I called him Mechanic) hahaha.. Motor yang Dia
buat bukan motor biasa, ini merupakan hal baru juga buat Gue. Motor jugalah
yang ngebuat DEUS MOTOR di Canggu – Bali jadi tempat Quality Time terfavorit
kami. Now I know, what kind of motorbike he build. Menjadi anak pertama dari
dua bersaudara membuat Dia dipaksa juga untuk membantu Ayahnya jadi tulang
punggung keluarga, Dia sayang banget sama Ibu dan Adik Perempuannya. Lagi-lagi
point yang bikin Gue berpikir. Okhay, maybe He’s the one J.
Bulan-bulan pertama kami
berkomitmen adalah bulan paling berat buat Gue dan Dia. Gak ada minggu tanpa
ribut, karena kami sama-sama keras. Gue di Bali dan Dia di belahan pulau Jawa
sanah juga salah satu pemicu ribut gede Gue dan Dia. Kami masih terus nyoba
jalan tengah, apa dan bagaimana agar hubungan ini tetep sehat, tanpa dipicu
keributan.
Sama Dia, Gue bener-bener bisa
tau rasanya berpacaran, sayang dan disayang, kangen dan dikangenin, peduli dan
dipedulikan, sedih dan senang, marah dan tenang, saling jaga dan takut
kehilangan. Saat-saat bersama Dia Gue bisa merasa lebih bersemangat setiap
makan siang, karena bisa telpon atau ditelpon, dan mendengar suara satu sama
lain, karna jarak ngebuat kita gak bisa ketemu tiap hari atau tiap minggu. Bersama
Dia juga Gue banyak belajar, tentang hidup di dunia yang keras, belajar untuk
bisa lebih sabar, belajar gimana cara menahan emosi untuk berkata kasar, dan Gue
bahagia dengan waktu singkat dikunjungannya ke Bali atau kunjungan Gue ke
kotanya. Kota dingin yang indah, yang selalu ngangenin. Gue pernah bahagia
punya hubungan dengan Dia. Dia pribadi yang selalu penuh cinta buat Gue, Dia
orang yang selalu punya suara sebelum Gue memejamkan mata untuk kembali perang
dengan kerjaan Gue besok, dan Dia orang yang selalu ngoceh kalo Gue lembur J.
I Love my self when I’m with him.
Ternyata hanya 1 tahun 9 bulan
aja Gue bisa mempertahankan hubungan Gue sama Dia, kami bener-bener sudah di
titik dimana kami sudah bener-bener menyerah satu sama lain. Kecewa dan Marah
bercampur jadi satu. Meskipun begitu, Gue gak pernah menyesal kenal sama Pria
ini.
Him :
“Kamu itu orang yang selalu buat aku
marah, kesel dan keki. Tapi juga ga pernah berhenti bikin aku kangen dan sayang
sama kamu, Re. Jaga diri kamu, aku yakin suatu hari nanti kamu pasti dapet yang
terbaik J”
Me :
“Thank u, you too. Hubungan ini Gue pake
pelajaran buat Gue, pelajaran kedepannya untuk bisa punya hubungan yang lebih
awet, dan ngurangin semua sifat juga sikap buruk Gue. I will always Love u,
Sapi J Thank u for being around”.
·
MY GAY BEST
FRIEND EVER
2005, Gue hanya sekedar mendengar namanya
saja.
April 2006, kami gak sengaja ketemu dirumah
sepupu Gue Yopie, Selvy, dan Linda. Dia menyapa Gue sekedarnya, hanya untuk
menanyakan kakak sepupu Gue, Yopie.
Him :
“Sorry, yopie ada?”
Senyum tipis AJA. Singkat, padat, dan
langsung ke pokok pertanyaan.
Iiiish.. ini toh yang namanya Dia, lucu sih.
Tapi sepertinya Dia menyebalkan.
Me :
“oooh iyah ada tuh di dalem, masuk ajah”
Masih berusaha ramah. Gue gak bisa bohong,
pesonanya cukup ngebuat Gue gak sanggup jutek beberapa detik setelah
pertanyaannya *kok jadi drama gini* hahahaha.
Well setelahnya Gue gak pernah
ketemu lagi sama orang ini, orang yang terkenal rapih, bersih, tapi SONGONG nya
gak ketoLongan, dengernya aja Gue eneg.
November 2006, dengan alasan mau liburan yang
akhirnya ketahuan juga kalo nih anak ribut dirumahnya di Jakarta, dan mutusin
minggat ke Bali, stay sama Yopie and Irene (Yopie’s girlfriend).
Tiap weekend kita berempat pasti ngabisin
waktu bareng, kurang lebih 5 bulan kita sama-sama, kemana-mana mesti berempat. Disini
lah Gue tau banyak soal orang ini, BAIK even gak pake banget hehehehehe..
sebulan sebelum Dia mutusin balik ke Jakarta lagi, kami seriiiiing banget
ngabisin waktu berdua, tanpa sadar, Gue pun mulai punya perhatian lebih sama
orang ini. Sampai suatu malem, Gue mutusin untuk sekedar bercerita, kalo Gue
punya perasaan lebih buat Dia. Karna buat Gue, HALAL aja kalo perempuan bilang
suka tanpa harus malu-malu. Belum sempet Gue cerita, Dia udah bilang, kalo Dia
penyuka sesama jenis, yes He’s a GAY. But it didn’t change what I feel J.
Sekarang konsepnya aja yang beda, Gue mencintainya dan menyayanginya layaknya
seorang sahabat.
2010,
Gue pernah terbaring dirumah sakit karena DB dengan trombosit Diangka 36.000
trombosit. Dia orang yang paling telat tau kalo Gue di opname 3 hari di RS Puri
Raharja dan kemudian harus dibawa pake ambulance ke RS Sanglah (RS. Pusat di
Denpasar - Bali) karena trombosit Gue merosot keangka 6000an. Kesadaran Gue
dibawah 50%, Gue denger suara Dia, terdengar kecewa dan nangis di handphone Gue.
Him :
“Lo kenapa gak ngasih tau Gue sih, Dek?
Kenapa pas udah parah malah Gue dengernya dari orang lain”
*beberapa hari sebelum Gue masuk RS, kami
memang bertengkar kayak anak kucing sama anjing, itu sebab Gue gak ngasih tau Dia
L*
Me :
“Gue baik-baik aja kok, Gue pasti sehat.
Doain Gue cepet sembuh yah, beb”
Him :
“Lo harus sembuh!!”.
Sementara semua temen-temen baik Gue
yang gak bisa Gue sebutin satu-satu namanya disini, I just can say I Love u and
TONS of thanks, guys. I owe u my life J.
Kembali ke Dia. Dia ini juga
ternyata sibuk di Jakarta ngumpulin duit seems like charity buat biaya
pengobatan Gue yang ngabisin puluhan juta, cuma karena obat yang dokter kasih
ke Gue buat naekin trombosit Gue dengan cepat.
Hari kedua Gue berada di ICU, Gue
banyak punya mimpi, tentang korban Bom Bali I, sampe beberapa orang yang pernah
meninggal di RS Sanglah itu. Ending dari mimpi Gue itu, adalah Gue berada di
tepi danau dengan pemandangan yang indah, langitnya mendung, airnya tenang,
anginnya sejuk. Dipinggiran danau, ada semua teman-teman dan sanak saudara Gue,
mereka terlihat memakai baju serba putih, mereka berbaris rapih dipinggiran
danau.
Fellas & Fam : “Re, Dek, Kartika. Yang
tenang yah, kami semua ikhlas. Kamu harus tenang, biar jalanmu dilancarkan,
semoga bahagia disana. Sampai jumpa disana nanti. Baik-baik disana yah”
Gue seperti pergi ketengah danau, melepas
semua orang-orang terbaik yang pernah Gue miliki dipinggiran danau. Tanpa sadar
Gue meneteskan air mata. Kemudian dari sebrang danau yang berlawanan, Gue
mendengan suara :
Him : “Dek, mo kemana Lo? Sinih ikut Gue. Lo gak
boleh pergi dulu, katanya mau liat kebun teh di puncak, mau maen semua wahana
di dufan. Jadi kan kita jalan-jalan? Pokoknya Lo gak boleh pergi dulu”
Orang yang bicara sama Gue itu ternyata
adalah Dia, teman baik Gue yang terakhir Gue denger di telpon lagi nangis pas
tau Gue ada di RS. Dia berpakaian dengan warna yang paling beda dari yang lain,
yakni warna biru. Gue pun terbangun dengan sentuhan suster yang ngajak Gue
membersihakan badan Gue, karena hari udah mulai sore.
Gue gak begitu musingin mimpi Gue
tadi, tetapi setelah Gue keluar dari rumah sakit, Gue tau apa arti mimpi itu.
Keterikatan Gue dan dia yang menurut Gue lebih dari teman, mampu membuat Gue
membawanya hingga ke mimpi, U saved my life, Beb!! Disaat banyak orang yang
udah mulai putus asa dengan keadaan Gue yang lamban untuk berangsur baik, Lo
tarik Gue dari kata “PERGI” karena urusan Gue sama Lo belum kelar J.
Semua orang yang support Gue baik
dirumah sakit maupun melalui media sosial, bener-bener ngebuat Gue berhutang
hidup Gue pada mereka. Terima kasih guys, dan terima kasih Lo Pria berbaju
biru, pria yang Gue sayang sebagai lawan jenis yang mencintai sesama jenis hehe
J.
Banyak banget hal yang gak bisa Gue
gambarin di ribuan kata yang udeh Gue ketik ini, Dia adalah orang yang tidak
selalu ada buat Gue, tapi Gue bisa merasakan perhatian dan kasih sayang yang
Dia berikan ke Gue dengan caranya sendiri. Dia orang yang selalu ribut sama Gue,
tetapi selalu ngebuat kami balik entah siapa yang memulai pembicaraannya. Dia
orang yang seru untuk diajak hidup susah maupun senang. Dia adalah orang yang
paling marah saat tau ada orang lain yang menyakiti perasaan Gue. Dia adalah
salah satu orang yang paling ingin ngeliat Gue bahagia dalam segala hal. Dia,
Dia dan Dia, akan selalu ada untuk kasih sayang dan cinta persahabatan yang
kami punya.
Oh iyah, Thanks to you too. Berkat
lo gue bisa nerusin ketikan ini tanpa kelaparan. Yess, gue abis pesen Mcd
dengan pulsa dari dia HAHAHAHAHA.. Meskipun sebelumnya kami pake adegan
berantem dulu buat minta pulsa ke Dia. Well, now I owe u GOCENG yeh, Dul..!!
Hahahaha.
Him :
“Gue gak punya banyak teman di hidup Gue,
karena gak semua orang bisa mengerti Gue seperti Lo mengerti Gue. Gak semua
orang bisa handle amarah Gue, gak ke semua orang Gue mau mengucap kata maaf, Gue
sayang sama Lo. Mungkin, kalo memang Gue normal, Lo adalah salah satu pilihan
wanita Gue. Tapi jangan ngarep berlebihan, ntar Lo gak kawin-kawin lagih.
Hiiiih..!!”
Me :
“Hahahaha.. Selama masih ada lelaki tajir
diluar sanah, yang seiman dan lebih tamvand dari Lo, jangan harap Gue ngemis
cinta sama Lo, hahahahah”
Seperti
itulah persahabatan kami. Even Gue gak tinggal dipulau yang sama dengan Dia,
dan gak setiap hari bertelponan. Kami tau kapan kami saling membutuhkan, dan
kami hanya saling tahu, bahwa kangen itu, cukup dengan berkata “Dimane Lo?!!” J.
Kata orang, kalo sahabatan udah lebih dari 5 (lima) tahun, maka persahabatan
itu akan terjalin selamanya. InshaaAllah, Amiiin.. J.